7 Cara Mengajarkan Anak Remaja untuk Menerapkan Mindful Eating

mengajarkan mindful eating kepada remaja


Anak-anak generasi ini telah tumbuh menjadi busy generation. Mereka punya banyak sekali kesibukan, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Hal ini tanpa disadari sering kali memengaruhi pola makan mereka. Tak jarang, mereka makan sebisanya saja, sambil di perjalanan, istirahat menunggu kegiatan berikutnya, atau bahkan ngemil sambil mengerjakan tugas di malam hari.
 
Kesadaran yang Terus Menurun
Rachel Goldman, Ph.D, FTOS., psikolog serta konsultan wellness dari Department of Psychiatry at NYU School of Medicine, AS mengatakan bahwa sebetulnya semua orang terlahir dengan kesadaran dapat membaca sinyal tubuh yang baik, misalnya saja saat mereka lapar. Sayangnya, menurut Rachel ketika anak-anak bertambah usia, naluri alami untuk makan dengan penuh perhatian sering tergerus karena faktor eksternal. “Anak-anak yang lebih besar mulai kehilangan kesadaran akan isyarat lapar internal,” ujarnya.
 
Yang disebut oleh Rachel sebagai faktor eksternal selain kesibukan anak-anak adalah pengaruh orang tua yang sering kali mengatur waktu makan dan memaksa anak-anak makan walau mereka sedang tak lapar. Di samping itu, anak-anak remaja menurutnya juga mulai dipengaruhi oleh citra tubuh ideal yang ada di media sosial atau iklan. Oleh karenanya, mereka sering menghindari makan karena takut gemuk.
 
Padahal penting sekali, lho, bagi anak-anak remaja untuk makan dengan tenang dan penuh kesadaran, tanpa disambi mengerjakan hal lain. Praktik makan dengan penuh kesadaran dengan memfokuskan pikiran, perasaan, dan indera pada apa yang dimakan serta pada pengalaman makan itu sendiri disebut dengan mindful eating. Ada banyak manfaat mindful eating bila diterapkan oleh remaja.
 
Bantu Anak Remaja Anda Menerapkan Mindful Eating
Lalu apa yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk membantu anak remajanya menerapkan mindful eating?


1. Beri Keleluasaan untuk Mengatur Jadwal Makannya SendiriSejak pertama ia belajar makan, memang Andalah yang memperkenalnya dengan rutinitas jadwal makan. Akan tetapi, kini anak sudah tambah dewasa. Berikan ia keleluasaan untuk mengatur jadwal makannya sendiri.
 
Anda mungkin khawatir anak Anda akan kurang nutrisi. Tapi, percayalah, semua orang pasti akan merasa lapar dan akan mengatasinya dengan makan. Yaffi Lvova, RDN, dietitian pendiri Baby Bloom Nutrition mengatakan bahwa anak-anak usia remaja membenci pengaturan mikro.
 
Oleh karenanya, hindari mengatakan: “Ayo, sudah waktunya makan. Makanan sudah siap!”
 
Ganti omongan Anda dengan: “Kalau kamu sudah lapar dan mau makan, beri tahu Mama-Papa untuk bantumenyiapkan.”
 
Cara terbaik untuk melatih mindful eating adalah dengan membiarkan mereka mendengarkan tubuh mereka dan memahami kelaparan internal dan isyarat rasa kenyang mereka.
 

2. Ajarkan S-S-S
Ajarkan anak prinsip mindful eating yakni sit down while you eat (duduk saat makan), eat slowly (makan perlahan), and savor your food (nikmati makananmu). “Untuk benar-benar menikmati makanan, Anda harus duduk dan melambat,” ujar Rachel.
 

3. Latih Teknik Raisin Exercise
Menurut percobaan dalam jurnal Mindfulness yang meneliti mindful eating dalam memakan kismis, untuk menerapkan mindful eating dibutuhkan untuk melihat makanan, dengan saksama merasakan teksturnya, mencicipi semua rasa, mencium aromanya, dan mendengar suaranya saat masuk ke mulut. Melalui latihan ini, anak dapat berlatih konsentrasi dan fokus.
 

4. Libatkan Mereka Menyiapkan Makan
Kim Van Dusen, PsyD, psikolog dan CEO The Parentologist menyarankan agar orang tua melibatkan anak-anak remajanya untuk menyiapkan makanan. Ajak mereka belanja bahan makanan dan memasak menggunakan makanan sehat. Dengan begini, mereka bisa mengatur makanan apa yang mereka inginkan dan dibutuhkan oleh tubuhnya.
 
Baca juga: Anak Suka Makan Mi, Ini Cara Penuhi Nutrisinya
 
Cara ini juga bermanfaat untuk diterapkan pada anak yang sedang menghadapi masalah citra tubuh dan bertekad untuk diet. Ajak mereka membicarakan mengenai apa itu diet dan bagaimana yang sesuai untuk kebutuhan tubuhnya. Setelahnya, biarkan mereka menyusun makanan apa saja yang dianggap sesuai untuk kebutuhan tersebut.
 
Baca juga: 8 Buah Terbaik untuk Diet
 

5. Ajak Buat Food Diary
Ajak anak membuat food diary yang berisi rencana makanan mereka beserta jadwalnya. Food diary ini juga bisa digunakan untuk menulis pengalaman mereka setelah makan. Misalnya, apa reaksi tubuhnya atau mood-nya setelah makan sesuatu,
 
Apa saja yang harus ditulis? Cari tahu cara mudah membuat food diary di sini.
 

6. No Gadget
Rachel menegaskan agar gadget harus disingkirkan saat waktu makan. Makan harus menjadi kegiatan utama dalam mindful eating. “Sulit untuk benar-benar berkonsentrasi pada pengalaman sensorik saat makan ketika menonton layar,” ujarnya.
 
Baca juga: 4 Ruangan Bebas Gadget
 
Untuk ini, orang tua juga harus melakukannya, ya. Jangan sampai Anda meminta anak menyingkirkan gadget, tapi Anda sendiri justru selalu memegang gadget di meja makan.
 

7. Menerapkan Gratitude
Van Dusen berkata, “Orang tua juga dapat mendorong remaja untuk mempraktikkan rasa terima kasih atas makanan mereka.” Ia mengatakan bahwa bersyukur atas makanan yang dimiliki di piring akan mengarah pada peningkatan apresiasi atas makanan dan dengan demikian menciptakan perasaan positif.
 
Baca juga:
17 Pertanyaan Panduan untuk Membuat Gratitude List (Bagian 1)
17 Pertanyaan Panduan untuk Membuat Gratitude List (Bagian 2)
Ingin Makan yang Manis-manis atau Junk Food, Hati-hati Emotional Hunger!
4 Alasan Anak Hobi Makan Makanan Manis
 
 
LTF
FOTO: FREEPIK

 


Topic

#usiasekolah #parenting #kesehatananak

 





Video

Lindungi Anak dari Kejahatan Pedofilia


Polling

7 Cara Mengajarkan Anak Remaja untuk Menerapkan Mindful Eating

Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia