Anak Suka Makan Mi, Ini Cara Penuhi Nutrisinya

apakah bahaya anak suka makan mi


Anak Mama dan Papa suka makan mi? Sedikit-sedikit dia bilang, “Ma, aku pingin mi,” “Ma, makan sama mi aja.”
 
Segala macam mi, mulai dari mi ayam, mi kuah, mi goreng, pasta spageti, atau bahkan mi instan akan dia kejar kapan pun. Mengalami ini, Ma?
 
Tak hanya orang dewasa saja memang yang menyukai makanan panjang ini. Banyak anak yang menjadi penggemar mi juga.
 
Akan tetapi, biasanya orang tua sering khawatir bila anak terlalu suka makan mi, sehingga anak jadi enggan mengonsumsi menu lainnya. Seperti yang diceritakan oleh Natalia Stasenko, M.S., R.D., C.D.N., ahli gizi dan nutrisionis anak di New York, “Saya sudah bertemu banyak orang tua yang khawatir tentang kesukaan anak-anak mereka untuk makan makanan bertepung sederhana seperti mi.”
 
Alasan Anak-Anak Suka Mi
Natalia menyebutkan beberapa alasan anak-anak sangat menyukai mi:

  1. Anak-anak memiliki kecenderungan bawaan untuk makanan manis. Dan itu bisa didapat dari makanan bertepung seperti mi.
  2. Tubuh anak-anak secara alami memahami bahwa bahan makanan seperti mi adalah sumber energi untuk tubuhnya.
 
Salahkah Bila Anak Suka Makan Mi?
Pertanyaan berikutnya adalah, apakah makanan bertepung buruk bagi anak-anak. Natalia menjawab, “Makanan bertepung kaya akan karbohidrat. Sehingga, ini bisa menjadi salah satu pilihan untuk anak-anak.”  Sebab, pangan tersebut adalah sumber bahan bakar yang efisien untuk tubuh yang sedang berkembang dan otak yang tumbuh dengan cepat.
 
Baca juga: Anak Susah Makan, Bolehkah Diberi Makanan Kemasan?
 
Menurut Natalia, orang tua sebetulnya tak perlu khawatir selama mi yang dikonsumsi anak-anak bukanlah mi instan. Akan tetapi, yang jadi masalah bila Anda membeli mi jadi di luar seperti mi ayam, bakmi, atau mi goreng keliling adalah proses masaknya, baik itu minyaknya, tambahan penyedap buatan yang digunakan, dan juga higienitasnya. Jadi, Mama sebaiknya memang membuatkan sendiri mi untuk si balita, bisa dari mi telur, misoa, atau pasta spageti.
 
Natalia memandang bahwa sekalipun banyak orang dewasa memilih untuk membatasi karbohidrat karena alasan kesehatan dan juga berat badan, ia tidak merekomendasikan melakukan hal yang sama untuk anak-anak kecuali diarahkan oleh seorang profesional kesehatan karena alasan medis. “Karbohidrat adalah cara yang bagus untuk memenuhi kebutuhan energi karena paling mudah dimakan, bahkan bagi anak yang paling picky eater sekalipun.
 
Baca juga: 3 Kesalahan Orang Tua Yang Membuat Anak Jadi Picky Eater

 
Kedua, Natalia juga menyebut bahwa terlalu banyak makanan kaya serat di luar konsumsi karbohidrat bisa memenuhi perut kecil anak-anak terlebih dahulu bahkan sebelum mereka mendapatkan kalori atau nutrisi yang cukup.
 
Anda bisa memelajari porsi makan yang cukup untuk balita di sini.
 
Nutrisi Kosong
Banyak orang dewasa yang mengecap makanan bertepung seperti mi atau pasta sebagai ‘makanan nutrisi kosong. Akan tetapi, Natalia menyangkalnya. “Mereka jauh dari kekosongan nutrisi,” ucapnya. “Bila Anda memperhitungkan bahwa banyak makanan bertepung seperti mi ini diperkaya, jelas bahwa makanan ini cukup bergizi,” tandasnya. Ia mengatakan bahwa satu porsi pasta bila diperkaya dengan daging akan mengandung sekitar 1/3 dari kebutuhan protein harian balita.
 
Agar Lebih Seimbang
Masalah yang ada pada penggemar mi adalah sangat mudah untuk terjebak hanya memakan mi saja—tanpa pelengkap yang lain. Artinya, sangat mungkin ia tidak akan mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang. Apalagi bila mi menjadi menu utama mereka beberapa kali dalam seminggu?
 
“Alih-alih membatasi mereka dengan harapan membuat anak-anak mengeksplorasi menu lainnya, gunakan kekuatan mi untuk memperkenalkan lebih banyak variasi dalam makanan,” saran Natalia.
 
Berikut ini beberapa ide untuk membuat variasi mi favorit anak agar lebih sehat:
  • Campurkan sayur-sayuran seperti kailan, wortel, atau jamur ke dalam mi.
  • Pastikan memberikan mi disertai dengan sumber protein seperti telur, ayam, daging sapi, atau udang.
  • Siapkan ‘bar’ dengan membuat beragam topping atau saus dan sajikan di hadapannya agar ia memilihnya. Anda bisa membuat beberapa tawaran seperti krim keju, saus tomat, tuna, ayam teriyaki, dan lain sebagainya. Dorong anak-anak untuk menjelajahi dan mencoba satu per satu.
 
Baca juga:
Anak Selalu Pilih-pilih Makanan, Bagaimana Pertumbuhannya?

3 Kategori Balita Ini Berisiko Jadi Picky Eater
Resep: Mi Telur Sayur
4 Nutrisi Wajib di Menu Makan Anak
Kenyang Susu Bikin Nafsu Makan Anak Turun?
 
 

LTF
FOTO: SHUTTERSTOCK

 


Topic

#balita #kesehatananak #gizianak

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia