Untuk Papa: 7 Tip Menjadi Suami yang Lebih Baik


 

Hai, Papa, Anda mungkin sering bertanya-tanya tentang bagaimana, ya, istri sejauh ini menilai Anda sebagai pasangannya. Anda mungkin juga sering kali tidak pede, apakah Anda sudah menjadi suami yang baik untuk istri Anda. Memang tidak ada penilaian yang sistematis untuk menentukan kategori suami yang baik.
 
Alexandra Solomon, Ph.D., psikolog klinis yang fokus pada pernikahan dan keluarga, sekaligus penulis Loving Bravely: 20 Lessons of Self-Discovery to Help You Get the Love You Want, mengatakan bahwa pasangan yang baik adalah mereka yang punya kesediaan untuk memandang pernikahan sebagai ruang kelas di mana orang-orang yang terlibat di dalamnya sama-sama belajar.
 
Alexandra membagikan tip menjadi suami yang lebih baik untuk membangun hubungan yang sehat dengan istri Anda:


1. Tetap Waras

Anda merasa terbebani dengan tanggung jawab menjaga pasangan Anda? Coba periksa kembali, jangan-jangan sejauh ini Anda gagal untuk menjaga diri Anda sendiri. Alexandra mengatakan bahwa menjadi pasangan yang baik harus didasari dengan kemampuan untuk menjaga diri Anda sendiri sebelum menjaga pasangan Anda.
 
Jaga diri Anda agar tetap bahagia, cukup istirahat, dan punya waktu untuk menenangkan diri Anda sendiri. Sebab, bila hal-hal tersebut tidak Anda dapatkan, Anda tidak akan punya kewarasan yang cukup dan akan rentan stres. “Semakin saya stres, semakin saya melihat tanggung jawab untuk memberikan perawatan pada pasangan sebagai beban daripada sebagai sebuah berkah,” ujar Alexandra. Stres tidak akan membuat Anda mencintai dengan lebih baik.


2. Berikan Sentuhan

Kita tak hanya butuh kata-kata untuk berkomunikasi. Perempuan memiliki bahasa nonverbal yang lebih kompleks. Sentuhan akan sangat bermakna bagi mereka. “Sentuhan membantu pasangan mempertahankan koneksi,” ujar Alexandra. Berikan sentuhan lembut di pundaknya saat ia tampak sangat lelah. Ini akan membuatnya merasa dipahami. Anda juga bisa menggenggam tangannya saat ia baru saja mendengarkan keluh kesah Anda untuk memberikan apresiasi yang lebih dari sekadar kata-kata.

3. Kencan

Anda sibuk dengan pekerjaan. Istri Anda juga sibuk dengan urusannya. Belum lagi, saat di rumah, ada anak-anak yang harus Anda urus. Terlalu banyak tuntutan peran dan pekerjaan ini memang sering membuat hubungan Anda dan istri kering. Bagaimana pun, Alexandra berpesan bahwa hubungan Anda dan istri bukan hanya dua orang yang menjalankan bisnis kecil, yaitu rumah tangga.

Bangun suasana di mana ada ruang bagi Anda berdua untuk benar-benar terkoneksi dan hadir satu sama lain. Curi waktu untuk menjadwalkan kencan. Sesingkat apa pun itu, akan tetap bermakna. Anda bisa saja memanfaatkan jam istirahat kantor dan saat anak-anak sedang sekolah untuk makan siang berdua di luar.


4. Kepo

Alexandra mengatakan bahwa penting untuk saling memeriksa pasangan Anda sepanjang hari. Ini bukan dalam artian negatif, ya, Pa! Kepo di sini artinya Anda selalu berupaya untuk mencari tahu apa yang membuat pasangan Anda sedih, kecewa, marah, gugup, atau bersemangat hari ini. Ajukan pertanyaan padanya dan dengarkan ceritanya. Ini adalah bentuk perhatian tak ternilai bagi pasangan Anda. "Memiliki jendela ke dunia masing-masing membangun koneksi," kata Alexandra.

5. Tidak Menyudutkan

Bila ada hal yang membuat Anda kesal, hindari untuk menyudutkan pasangan Anda dengan kata-kata seperti, “Kamu ini...” atau “Kenapa, sih, kamu cemberut terus?” Pertanyaan atau pernyataan yang menyudutkan seperti ini hanya akan berujung pada jawaban seperti, “Yasudahlah,” atau “Nggak kenapa-napa, kok.”
 
Cobalah untuk memulai dengan lembut untuk menyampaikan pandangan Anda. Misal, “Aku lihat kamu cemberut. Aku jadi merasa tidak nyaman. Apa kamu punya masalah yang mau diceritakan?” Akui perasaannya dan berikan empati. Bila Anda memang melakukan kesalahan, maka mintalah maaf alih-alih mendebatnya.

Baca juga: 6 Perbedaan Mama dan Papa dalam Berkomunikasi


6. Istri Bukan Peramal

Istri Anda bukan peramal yang bisa membaca pikiran Anda. Bila Anda punya suatu pendapat atau permintaan, maka sampaikanlah. Jangan berpikir istri Anda salah karena tidak bisa memahami apa yang tak bisa Anda sampaikan. Ini akan membuat koneksi Anda dan pasangan buruk.

7. Belajar

Pasangan yang baik selalu memandang bahwa perselisihan bukanlah pertarungan yang perlu ‘dimenangkan’. Sebaliknya, perselisihan adalah kesempatan untuk memahami pasangan mereka. Perlu belajar untuk melakukan ini.
 
 
Baca juga:
6 Tip Menjadi Suami Suportif Selama #dirumahsaja
8 Cara Suami Membantu Istri Sukses Melewati Baby Blues
5 Cara agar Suami Mendengarkan Omongan Anda
Hubungan Suami Istri Tak Lagi Mesra, Mengapa?
6 Aturan Suami-Istri Menggunakan Ponsel
 
 
(LELA LATIFA)
FOTO: FREEPIK

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia