7 Cara Latih Balita Anda untuk Mindful Eating

latih balita mindful eating


Pernahkah Anda ditolak saat memberi makan si kecil? Rasanya campur aduk ya, Ma. Kesal karena sudah capek-capek memasak, sedih karena merasa tertolak, juga khawatir apakah ia cukup makan. Sebetulnya, ada banyak faktor yang membuat anak menolak makan, salah satunya adalah karena ia tidak lapar! Alasan yang sangat mendasar, kan?
 
Ketahui 10 Alasan Balita Tidak Mau Makan lainnya.
 
Rachel Goldman, Ph.D, FTOS., psikolog serta konsultan wellness dari Department of Psychiatry at NYU School of Medicine, AS mengatakan bahwa kita semua sebetulnya terlahir sebagai pemakan intuitif. "Anak-anak secara alami makan saat mereka merasa lapar dan berhenti ketika mereka merasa kenyang," katanya.
 
Sayangnya, Nutrisionis dari Academy of Nutrition and Dietetics Chelsey Amer, MS, RDN,  mengatakan bahwa orang tua terlalu sering mengintervensi dengan memberikan makan di luar jam lapar mereka. Kadang mereka pun makan bukan karena kebutuhan atau perasaan ingin makan, melainkan karena keterpaksaan. Apa yang dilakukan oleh orang tua tersebut dapat mengganggu kemampuan alami mereka.
 
Nah, mengingat bahwa balita telah memiliki kecenderungan alami untuk makan dengan penuh kesadaran atau mindful eating, penting untuk memelihara keterampilan tersebut. “Oleh karena itu, masa depan anak sebagai mindful eater, tergantung pada kemampuan orang dewasa untuk memisahkan hubungan mereka sendiri dengan makanan dari anak-anaknya,” ujar Amer.
 
Lalu, apa manfaat mindful eating untuk anak-anak? Rachel mengatakan bahwa mindful eating sangat penting untuk mendorong hubungan yang sehat antara mereka dengan makanan, makan, dan tubuh mereka. Dengan demikian, anak akan lebih mampu mengenali isyarat tubuhnya serta meminimalkan risiko makan yang tidak teratur.
 
Dengan menerapkan mindful eating, lebih kecil risiko anak-anak makan berlebihan sehingga berat badannya berlebih. Di samping itu, mereka juga akan lebih mendapatkan kenikmatan.
 
Cara Melatih Mindful Eating pada Balita
Yaffi Lvova, RDN, dietitian pendiri Baby Bloom Nutrition mengatakan bahwa mindful eating pada anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Sederhananya, bagi balita, mindful eating artinya mengisolasi kesadaran untuk melakukan kegiatan makan dan menghalangi gangguan yang dapat mengacaukan fokus pada makanan.
 
Beberapa hal berikut bisa Anda coba untuk melatih minful eating pada balita Anda:
 

1. Buka dengan Pertanyaan
Untuk anak-anak yang masih kecil, orang tua memang memegang peranan penting untuk memperkenalkan rutinitas dan pola makan. Orang tua yang pertama mengatur kapan waktu yang tepat bagi anak untuk makan utama maupun selingan.
 
Sekalipun demikian, begitu waktu makan tiba, cobalah untuk selalu membuka ajakan makan dengan pertanyaan: “Lapar, Nak? Kita makan, ya.”
 
Kebiasaan ini akan mengajarkan kepadanya bahwa makan adalah pemuas rasa lapar atau ia harus makan saat ia lapar.
 

2. Biarkan Memilih
Memang orang tua yang menyiapkan menu untuk mereka. Akan tetapi, berikan mereka kesempatan untuk memilih makanan yang ingin mereka makan terlebih dahulu. Ini memberikan mereka pelajaran untuk makan dengan kesadaran dan fokus pada sinyal tubuhnya.
 
Baca juga: 5 Kebebasan yang Harus Dimiliki Anak-Anak di Meja Makan
 


3. Aktifkan Indranya
Yang dimaksud dengan mindful eating selain makan tanpa gangguan adalah menikmati seluruh sensasi sensorik dari apa yang dimakan, melihatnya, mencium baunya, merasakan teksturnya, mencoba rasanya, serta mendengar suaranya saat di mulut.
 
Cobalah minta anak untuk mengambil satu makanan di meja makan yang ia inginkan. Kemudian, berikan pertanyaan padanya seperti, “apa warnanya? Bagaimana bentuknya? Apakah kasar atau lembut? Kenyal atau padat? Renyah atau lembek?”
 
Pertanyaan-pertanyaan ini akan membuatnya fokus pada pengalaman indranya terhadap makanan.
 
Baca juga: 5 Tanda Anak Anda Butuh Terapi Makan
 

4. Mengobrol dan Membuat Permainan
Kim Van Dusen, PsyD, psikolog dan CEO The Parentologist menyarankan mengajak anak mengobrol untuk menjaganya tetap bahagia dan menikmati proses makan. Di samping itu, bergantian bicara satu sama lain juga mendorong makan lebih lambat.
 
Di samping itu, Anda juga bisa membuat permainan seperti siapa yang mau mengambil makan duluan atau tebak-tebakan mengenai manfaat makanan yang ada di meja untuk tubuh. Melakukan permainan berbasis pangan menciptakan interaksi positif antara anak dan makanan mereka.
 

5. Pastikan Anak Duduk Nyaman
Lvova memperingatkan orang tua agar memastikan kursi anaknya nyaman sehingga mereka tetap fokus menikmati makanan. "Untuk anak-anak yang masih di high chair, kaki mereka harus didukung sehingga pergelangan kaki mereka, lutut, dan pinggul berada pada sudut 90 derajat," katanya. Jadi, kalau kaki si kecil menggantung, berikan alas di kakinya, ya.
 

6. Perhatikan Rentang Perhatiannya
Lvova juga mengingatkan untuk bersikap realistis tentang rentang perhatian pada usia ini. Rentang perhatian anak masih terbatas. Jadi, tak bisa dipaksa untuk terlalu lama duduk dan fokus pada makan. Batasi waktu makan paling lama tiga puluh menit.
 

7. Jangan Paksa dan Jangan Ditipu
Bila anak sudah menolak makan, maka hindari memaksanya. Memaksa mereka untuk terus makan hanya akan mengganggu keterampilan alami yang sudah disebutkan sebelumnya. Tak hanya itu, jangan tipu mereka dengan kata-kata seperti, “Satu lagi, yuk. Terakhir, nih,” namun Anda tak kunjungberhenti menyuapi mereka juga.
 
Jika anak menunjukkan tanda mereka tak lagi menginginkan makan, katakan, “Sudah kenyang, ya?” Ini akan membuat mereka belajar bahwa alasan mereka berhenti makan adalah karena kenyang.
 
 
Yang tak kalah penting, saat menemani anak-anak makan, Stop 4 Komentar Negatif tentang Kebiasaan Anak Makan ini, ya!
 
Siap dicoba, Ma?
 
Baca juga:
Cara Atasi Kebiasaan Anak Mengemut Makanan
Anak Susah Makan, Bolehkah Diberi Makanan Kemasan?
Kenyang Susu Bikin Nafsu Makan Anak Turun?
Anak Selalu Pilih-pilih Makanan, Bagaimana Pertumbuhannya?
6 Makanan Tinggi Protein untuk Anak-Anak, Lebih Tinggi daripada Telur



LTF
FOTO: FREEPIK

 


Topic

#balita #kesehatananak #gizianak #tumbuhkembang #parentingstyle

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia