Hari ibu biasanya ditandai dengan ucapan selamat dan kasih sayang serta pemberian hadiah. Hari ibu sebetulnya bisa dimaknai lebih luas, bukan hanya sebagai ritual memberikan hadiah kepada ibu kita atau menerima hadiah dari anak-anak kita.
 
Baca juga: Tradisi Peringatan Hari Ibu di Berbagai Dunia
 
Jika kita mau lebih bijak, hari ibu bisa dimaknai sebagai sebuah perayaan atas diri yang utuh dan perjuangan yang telah dilalui dalam menjalani peran kita sendiri. Bagi para mama modern, hari ibu bisa diisi dengan:
 
1. Merayakan Motherhood Journey Sendiri
Hamil, melahirkan, meng-ASI-hi, memasak berbagai resep MPASI, melatih si kecil berjalan dan bicara, mendampingi perjuangan akademis si kecil, menemukan minat dan  mengajarkan berbagai nilai positif padanya, semuanya tidak mudah!
 
Merasa kehilangan diri sendiri dan terisolasi setelah menjadi ibu, melewati fase transisi yang berat, hingga Mama bisa kembali menemukan diri sendiri dan merasa berdaya juga adalah hal yang hebat. Ingat, perjalanan seorang ibu berbeda-beda dan sangat personal.
 
2. Berhenti Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain
Daniela A. Tempesta, MSW, LCSW,  terapis di California, AS mengatakan, “Jika membandingkan adalah cara Anda mengevaluasi nilai Anda, Anda akan selalu kalah.” Menurutnya, tak perlu melihat pencapaian orang lain. Lihatlah diri Anda sendiri, betapa Anda sudah melakukan banyak hal hebat! Membandingkan diri sendiri dengan orang lain hanya akan menimbulkan kecemburuan, kepercayaan diri rendah, dan merusak kesehatan mental.
 
3. Mengapresiasi Diri Sendiri
Mama, you worth! Amy Milcic, Praktisi homeschooling dan growth mindset mengatakan, “Anda adalah panutan. Anak-anak Anda memandang Anda setiap hari. Apa yang Anda katakan dan lakukan memiliki bobot yang signifikan.”
 

• Di balik mama tegas dan sering disebut ‘galak’ oleh orang lain, ada anak yang dibesarkan untuk menjadi disiplin.
• Di balik mama yang tidak banyak turun tangan dan sering disebut ‘membiarkan anak’, ada anak yang dibesarkan untuk menjadi mandiri.
• Di balik mama yang tidak selalu langsung dan sering disebut ‘pelit’ oleh orang lain, ada anak yang dibesarkan punya kemampuan delay gratification dan sadar finansial.
• Di balik mama yang lembut dan sering disebut ‘terlalu memanjakan anak’, ada anak yang dibesarkan mampu mengenali dan memvalidasi emosinya, empati, dan memiliki kesehatan mental yang baik.