Jaga Bentuk Tubuh, Perbanyak Protein

protein penting untuk kesehatan dan cegah osteoporosis


Beberapa orang mungkin mengkhawatirkan perubahan bentuk tubuh saat bertambahnya usia. Wajar saja, peneliti nutrisi Kris Gunnars, BSc., mengatakan bahwa salah satu konsekuensi dari penuaan adalah otot Anda secara bertahap melemah. Artinya, tubuh Anda mungkin tak lagi sekencang dulu.
 
Bukan hanya anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan saja yang membutuhkan protein, orang dewasa seperti Anda pun tetap membutuhkannya. Sebab, menurut Gunnars, diet dengan makan lebih banyak protein adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi kerusakan otot terkait usia.
 
Baca juga: Perut Jadi Rata Karena Olahraga atau Diet?
 
Gunnars juga menyebutkan beberapa alasan lain mengapa konsumsi protein yang cukup dapat tetap menjaga bentuk tubuh Anda:
 

1. Mengurangi Nafsu Makan
Bahan makanan yang merupakan sumber protein adalah yang paling mengenyangkan. Rasa kenyang ini dapat menjaga Anda untuk tidak mudah lapar sebelum jam makan malam. Di samping itu, protein dapat mengurangi hormon kelaparan, yakni hormon ghrelin. Tak hanya itu, protein juga meningkatkan kadar peptida YY, hormon yang diproduksi di usus dan membuat Anda merasa kenyang.
 
Jadi, mengganti sebagian karbohidrat dan lemak Anda dengan protein akan sangat membantu menjaga berat badan atau menurunkan berat badan. Pada akhirnya, juga membantu Anda mempertahankan bentuk tubuh, kan?
 

2. Meningkatkan Massa dan Kekuatan Otot
Salah satu yang membuat beberapa bagian tubuh seperti lengan, perut, atau paha terlihat menggelambir adalah otot yang kurang kencang. Protein adalah bahan pembangun otot Anda. Akan tetapi, ini juga harus disertai dengan olah raga, ya. Menurut Gunnars, ketika Anda rutin mencoba latihan fisik untuk membentuk otot, Anda perlu memastikan bahwa Anda mendapatkan cukup protein.
 

3. Mengurangi Keinginan Ngemil di Malam Hari
Salah satu musuh bagi beberapa orang yang ingin menjaga berat badan dan bentuk tubuh adalah keinginan untuk ngemil di malam hari, terutama menjelang waktu tidur. Craving for snack or meal memang sangat sulit untuk dikendalikan. Oleh karenanya, menurut Gunnars, cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan mencegahnya terjadi sejak awal. “Salah satu metode pencegahan terbaik adalah dengan meningkatkan asupan protein Anda,” ujarnya.
 
Baca juga: Ingin Makan yang Manis-manis atau Junk Food, Hati-hati Emotional Hunger!
 

4. Meningkatkan Metabolisme dan Pembakaran Kalori
Seiring bertambahnya usia, kemampuan metabolisme tubuh juga berkurang. Gunnars menjelaskan bahwa asupan protein tinggi telah terbukti secara signifikan meningkatkan metabolisme dan jumlah kalori yang Anda bakar. Ini bisa menghasilkan 80–100 kalori lebih banyak yang dibakar setiap hari.
 
Dalam sebuah penelitian, orang-orang yang diet tinggi protein dapat membakar 260 kalori lebih banyak per hari daripada orang-orang dengan konsumsi rendah protein. Itu setara dengan satu jam olah raga dengan intensitas sedang per hari.
 
Ternyata, metabolisme juga dipengaruhi oleh genetika, lho. Ingin tahu penyebab lain dari metabolisme yang lambat? Baca di sini.
 

5. Juga Baik untuk Tulang
Bentuk tubuh bukan hanya soal berat badan, melainkan juga soal kesehatan tulang. Postur tubuh yang baik akan mendukung penampilan yang baik juga, bukan? Nah, protein sangat baik untuk menjaga kesehatan tulang.
 
Menurut Gunnars, orang yang makan lebih banyak protein cenderung terjaga massa tulangnya seiring bertambahnya usia dan memiliki risiko osteoporosis serta patah tulang yang jauh lebih rendah. “Ini sangat penting bagi wanita, yang berisiko tinggi terkena osteoporosis setelah menopause. Makan banyak protein dan tetap aktif adalah cara yang baik untuk membantu mencegah hal itu terjadi,” tuturnya.
 

6. Menjaga Berat Badan
Lagi-lagi, diet tinggi protein dapat meningkatkan metabolisme dan meningkatkan pembakaran kalori. Oleh karenanya, ini akan dapat menjaga berat badan Anda. Satu penelitian menemukan bahwa perempuan kelebihan berat badan yang memenuhi 30% kalori mereka dari protein dapat kehilangan 5 kg dalam 12 minggu.
 
Ganti sebagian porsi karbohidrat Anda saat makan dengan protein. Beberapa makanan yang tinggi protein antara lain daging sapi, ayam, telur, ikan, alpukat, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
 
Baca juga:
6 Makanan Tinggi Protein untuk Anak-Anak, Lebih Tinggi daripada Telur
5 Tanda Tubuh Kekurangan Protein
Pentingnya Food Diary & Cara Mudah Membuatnya
Memilih Olahraga Tepat Sesuai Siklus Menstruasi
Frekuensi dan Durasi Olahraga yang Tepat
 
 
LTF
FOTO: FREEPIK

 


Topic

#duniamama #kesehatanmama #selfcare

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia