8 Tip Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Anak Saat Wajib PTM

bagaimana meningkatkan imunitas anak lewat makanan?


Kewajiban mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tengah merebaknya Omicron tentu membuat orang tua cemas. Selain membekali anak dengan pengetahuan dan kesadaran untuk terus menjaga protokol kesehatan, orang tua juga harus menjaga daya tahan tubuh anak agar tidak sampai turun.
 
Baca juga: Apa yang Terjadi Bila Anak-Anak Terkena Omicron?
 
Nah, bagaimana cara meningkatkan daya tahan tubuh yang optimal? Simak tip dari Julia Zumpano, RD, ahli gizi di Cleveland Clinic, Ohio, AS:
 

1. Berikan Zinc
Zumpano mengatakan, “Salah satu mineral terpenting yang dapat membantu sistem kekebalan anak adalah zinc.” Zinc bisa didapatkan dari makanan sumber protein seperti daging merah, unggas, ikan, atau telur. Di samping itu, zinc untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak juga bisa didapatkan dari kacang-kacangan.
 
Baca juga: 2 Cara Agar Anak Mau Makan Daging
 
Berapakah asupan zinc yang dibutuhkan setiap harinya?

  • Anak 1-3 tahun: 3 mg
  • Anak 4-8 tahun: 5 mg
  • Anak 9-13 tahun: 8 mg
  • Anak 14-18 tahun (laki-laki): 11 mg
  • Anak 14-18 tahun (perempuan): 9 mg
 
Walaupun zinc diketahui dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak, jangan sampai berlebihan menjejali anak dengan ini, ya. Sebab, terlalu banyak zinc dapat menyebabkan mual, muntah, kehilangan nafsu makan, kram perut, diare, dan sakit kepala.
 

2. Mengonsumsi Makanan/Minuman yang Mengandung Probiotik & Prebiotik
Kinerja usus yang baik adalah kunci daya tahan tubuh yang baik. Oleh karenanya, untuk meningkatkan daya tahan tubuh, kita harus memerhatikan kesehatan usus. Zumpano mengatakan bahwa probiotik dan prebiotik dapat mempromosikan perkembangan bakteri baik di dalam usus.
 
Probiotik bisa didapatkan dari makanan seperti yogurt, tempe, keju, atau acar. Sementara prebiotik bisa didapatkan dari pisang hijau atau pisang raja, ubi dan asparagus.
 
Baca juga: 6 Rekomendasi Makanan & Minuman Fermentasi untuk Kesehatan
 

3. Tambahkan Kacang-kacangan dalam Menu CamilanZumpano menjelaskan bahwa kacang-kacangan seperti almond, kenari, kedelai, mete, kacang polong mengandung asam alfa-linolenat (ALA), jenis asam lemak omega-3, yang terbukti dapat melawan penyakit. Tak hanya itu, kacang-kacangan juga merupakan sumber protein dan lemak tak jenuh, kalium, magnesium, zinc, dan citamin E, B6, B12, dan A.
 
Mama bisa menjadikan kacang-kacangan sebagai topping saat menyajikan yogurt untuk anak atau pelengkap saat menyiapkan roti.
 

4. Cukupi Kebutuhan Buah dan Sayurnya
Buah dan sayur ibarat makanan yang selalu siaga menjaga tubuh. Zumpano menjelaskan bahwa buah-buahan dan sayuran menyediakan berbagai antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan dan penyakit. Beberapa contoh buah dan sayur yang kaya antioksidan antara lain buah-buahan beri, sayuran hijau seperti brokoli, bayam, kangkung, sawi.
 
Konsumsi anak-anak juga harus dilengkapi dengan kandungan vitamin C yang berfungsi untuk meningkatkan kekebalan. Inilah 7 Buah Paling Kaya Vitamin C
 

5. Apakah Anak Butuh Suplemen?
Ini pasti jadi pertanyaan banyak orang tua. Mama-Papa mungkin sudah browsing atau mencari tahu ke lingkaran terdekat tentang suplemen apa yang mereka berikan pada anaknya di masa pandemi ini. Zumpano justru tegas mengatakan, “Kami sangat menganjurkan makanan, bukan suplemen.”
 
Akan tetapi, Zumpano juga mengatakan bahwa bila ada suplemen yang perlu diberikan untuk anak-anak, itu adalah vitamin D. Ia menjelaskan bahwa vitamin D yang diserap dari sinar matahari serta makanan umumnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin D harian. “Jadi dalam banyak kasus, suplemen (vitamin D) disarankan,” ujarnya.
 
Akan tetapi, sebelum memberikan suplemen vitamin D,Zumpano menyarankan untuk memeriksakan kadar vitamin D di tubuh anak-anak Anda dengan tes darah dan meminta penyedia layanan kesehatan untuk menyarankan dosis vitamin D yang tepat berdasarkan hasilnya. Jumlah rata-rata harian yang direkomendasikan untuk anak-anak adalah 15 mcg (600 IU).
 

6. Tidur Cukup
Hampir 70% Anak Alami Gangguan Tidur Selama Pandemi. Padahal, ada 7 Kesempatan Emas yang Terlewat Akibat Si Kecil Kurang Tidur. Menurut Zumpano, tidur cukup dan nyenyak sangat penting untuk anak-anak. “Tidur adalah saat tubuh kita beristirahat, beregenerasi dan menyembuhkan. Ini adalah bagian penting dari menjaga sistem kekebalan kita berfungsi sebaik mungkin,” jelasnya.
 

7. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik dapat membantu menjaga tubuh Anda tetap tangguh dan lebih mungkin melawan infeksi. “Pastikan anak-anak Anda tetap bergerak,” kata Zumpano. Intip 18 Ide Permainan Agar Anak Aktif Bergerak sebagai inspirasi.
 

8. Minimalkan Stres
“Satu lagi cara untuk membantu anak-anak sehat adalah meminimalkan stres dan kecemasan,” ujar Zumpano. “Napas dalam, meditasi, dan komunikasi dapat membantu menentukan sumber kecemasan dan stres,” imbuhnya. Coba 8 Cara Seru Melatih Mindfulness pada Si Kecil untuk memulai.
 
 
Baca juga:
Orang Tua Wajib Tahu, Ini Gejala Omicron pada Anak
Beda Gejala Demam DBD dan COVID-19
Belajar dari Klaster Sekolah di Padang Panjang, Ini Mekanisme Bila Ditemukan Kasus COVID-19 di Sekolah
5 Peran Orang Tua Wujudkan Anak Sehat



LTF
Foto: Shutterstock


Topic

#usiasekolah #kesehatananak #pendidikan #sekolah #PTM #imunitas

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia